Jumat, 26 Agustus 2016

PPAB Himatek ITB 2016 Day 4

PPAB Himatek ITB 2016 hari keempat dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Agustus 2016. Awalnya para peserta diminta untuk berkumpul di selasar TVST pada pukul 7.00 WIB dengan konsiai spek seperti namezene, pita medik, slayer id angkatan, serta jaket angkatan beserta hoodienya telah dipakai oleh seluruh peserta. Kemudian kami dimobilisasi ke halaman depan Lab Pilot Labtek X dan diminta membuat 20 banjar dengan wanita di depan dan Danlap Rizka sebagai pusatnya. Dalam membentuk barisan ini, angkatan kami membutuhkan waktu hingga mencapai kurang lebih 230 hitungan. Angka ini tentu sangat jauh dari janji kami sebelumnya yang menawarkan 180 hitungan untuk membentuk barisan PPAB tersebut. Danlap sangat kecewa dan mencoba mengecek performa kami supaya lebih memuaskan. Kami idiminta membuat barisan 22 banjar dengan wanita di depan dan Danlap Rizka sebagai pusatnya. Namun yang terjadi adalah performa kami semakin buruk, peserta lambat dalam PBB dan tidak sigap, sehingga membutuhkan hingga 340 hitungan untuk membentuk barisan tersebut. Hal ini sungguh sangat mengecewakan seluruh panitia PPAB mengingat pada hari sebelumnya kami sudah menunjukkan progress yang terbilang cukup baik, justru pada interaksi kali ini peningkatan tersebut seakan hilang entah kemana.

Kemudian panitia meminta peserta yang tidak membawa spek lengkap untuk berdiri. Pada saat itu ada dua orang yang ditunjuk oleh Danlap, diantaranya Alwyn yang belum memberi nama pada bolpoin, serta ada juga Aga yang tidak mengenakan spek pita medik karena jatuh saat perjalanan ke ITB menaiki sepeda motor. Lagi-lagi hal ini sangat buruk bagi angkatan kami karena kesalahan spek yang terjadi adalah kesalahan-kesalahan sepele yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Namun panitia juga tetap mengapresiasi angkatan kami karena jumlah peserta yang mengalami kesalahan spek berkurang cukup signifikan.

Pada PPAB kali ini jumlah yang hadir menurut konfirmasi adalah 122 peserta. Namun ternyata jumlah yang hadir hanyalah 111 peserta di barisan ditambah lagi dengan 6 peserta lain yang berada di pos medik. Jumlah ini berkurang dari interaksi sebelumnya yang mampu mendatangkan 125 peserta. Angka kehadiran hari ini juga jauh dari angka yang telah kita janjikan yaitu 145 peserta.. Karena itulah kami siap menerima konsekuensi yang telah kami tawarkan sebelumnya bahwa jika kami tidak dapat mendatangkan 145 peserta, maka kita siap menanggung konsekuensi latihan fisik. Setelah itu kami melakukan cek spek untuk melatih kedisiplinan peserta dalam membawa spek-spek kegiatan pada rangkaian PPAB Himatek 2016.

Setelah cek spek selesai, kami baris sesuai dengan kelompok mentoring masing-masing. Hari ini panitia mengadakan Amazing Race agar peserta mengenali lebih lanjut nahkoda-nahkoda yang telah berlayar mengarungi kehidupan Himatek. Di kegiatan ini kami akan menuju ke setiap pos yang akan menjelaskan tentang bagian dari organisasi Himatek.

POS 1 (Divisi Olahraga dan Komunitas)
- Berada di bawah naungan Departemen Internal dengan Ketua Departemen Internal bernama Kak  Amsalia Florence B
- Ketua Divisi Orkom : Kak Henry
- Proker : 1. Himatek Berkeringat
                2. Himatek Berlatih
                3. Himatek Berkomunitas
                4. Himatek Bermusik
                5. Home Turnament

POS 2 (Divisi Kekeluargaan)
- Berada di bawah naungan Departemen Internal dengan Ketua Departemen Internal bernama Kak  Amsalia Florence B
- Ketua Divisi Kekeluargaan : Kak Ivan Ramli (13013108)
- Wakil Ketua Divisi Kekeluargaan : Kak Ivan Ruben Hermawan
- Proker : 1. Ucapan ulang tahun
                2. Syukwis
                3. Tujuh belasan
                4. Dies Himatek (Setiap 26 September)
                5. Himatek Warrior
                6. Foto database
                7. Apresiasi
                8. Kalender Ultah
                9. Himatek Jalinan Kasih
              10. Keakraban dan Kekeluargaan

POS 3 (Divisi Akademik)
- Berada di bawah naungan Departemen Internal dengan Ketua Departemen Internal bernama Kak  Amsalia Florence B
- Ketua Divisi Akademik : Kak Andre (13013080)
- Wakil Ketua Divisi Akademik : Kak Wadatun (13013055)
- Proker : 1. Perpustakaan Virtual DivA
                2. Info beasiswa
                3. Yuk bantu teman kita!
                4. Yuk belajar bersama teman!
                5. Training software
                6. Sharing subjur, labtek, kp
                7. Bundel Prosol
                8. Bundel Kompre

POS 4 (Divisi Keprofesian)
- Berada di bawah naungan Departemen Pengembangan Potensi dan Karya (PPK) dengan Ketua Departemen PKK bernama Kak  Fandhy (13013030)
- Ketua Divisi Keprofesian : Kak Ayu Rizki
- Wakil Ketua Divisi Keprofesian : Kak Vania
- Proker : 1. Ngopi (Ngobrol dan Berpikir)
                2. Himatek Singgah
                3. Himatek Workshop
                4. Himatek Berkarier
                5. Buletin Himatek
                6. Himatek Review

POS 5 (Divisi Kewirausahaan)
- Berada di bawah naungan Departemen Pengembangan Potensi dan Karya (PPK) dengan Ketua Departemen PKK bernama Kak  Fandhy (13013030)
- Ketua Divisi Kewirausahaan : Kak Ferdhy (13013067)
- Wakil Ketua Divisi Kewirausahaan : Kak Firanza Fadhila (13013027)
- Tujuan : 1. Meningkan jiwa kewirausahaan kepada anggota Himatek
                 2. Fundraising
- Proker : 1. Merchandise
                2. Panas Himatek
                3. Warung Himatek
                4. Lapak 75 tahun Pendidikan Teknik Kimia
                5. Seminar
                6. Momentum
                7. Badan Usaha Himatek ; Himatek Nyabun

POS 6 (Divisi Comdev)
- Berada di bawah naungan Departemen Pengmas dengan Ketua Departemen Pengmas bernama Kak  Dani Febrianto (13013036)
- Ketua Divisi Comdev : Kak Fitri Galih P (13013079)
- Wakil Ketua Divisi Comdev : Kak Leo (13013101)
- Proker : 1. Pemasangan peralatan reaktor biogas
                2. Produksi pupuk kascing
                3. Blueprint Desa Ciporeat
                4. Belajar reaktor biogas bersama Pak Wiji
                5. Belajar sari biogas di Desa Areng
                6. Main event Comdev
                7. Dokumentasi Comdev

POS 7 (Divisi Comvice)
- Berada di bawah naungan Departemen Pengmas dengan Ketua DepartemenPengmas bernama Kak  Dani Febrianto (13013036)
- Ketua Divisi Comvice : Kak M Sufianto (13013110)
- Wakil Ketua Divisi Comvice : Kak Stella
- Fungsi : 1. Menumbuhkan kesadaran anggota Himatek terhadap permasalahan di sekitar
                2. Menyalurkan bantuan ke pihak-pihak yang membutuhkan
                3. Ujung tombak pengabdian masyarakat
- Proker : 1. Himatek Berbagi
                2. Amplop Tanggap Bencana
                3. Comserv
                4. Reminder Himatek
          
POS 8 (Divisi EkstraKampus)
- Berada di bawah naungan Departemen Eksternal dengan Ketua Departemen Eksternal bernama Kak Gheady Wheland
- Ketua Divisi Ekstrakampus : Kak Sity Nindyana (13013109)
- Wakil Ketua Divisi Ekstrakampus : Kak Denny (13013021)
- Proker : 1. Himatek Visit
                2. Himatek Akbar
                3. Himatek Welcomes
                4. Database

POS 9 (Divisi IntraKampus)
- Berada di bawah naungan Departemen Eksternal dengan Ketua Departemen Eksternal bernama Kak Gheady Wheland
- Ketua Divisi Intrakampus : Kak Kharis (13013066)
- Wakil Ketua Divisi Intrakampus : Kak Ahmad Sadiq Amin
- Proker : 1. Himatek Partisipatif
                2. Himatek Ngobrol Asik
                3. Raja Labtek Biru
                4. Himatek Celebrate The Day

POS 10 (Ketua Himpunan)
- Berada di posisi tertinggi di organigram kepengurusan Himatek
- Ketua Himpunan 2016/2017 : Kak Dermawan  Prayoga (13013097)
- Sejarah Himatek : 
  Himatek didirikan pada tanggal 26 September 1952 oleh seorang pemberani dari China bernama Chang Soeit. ITB sendiri pada awalnya didirikan untuk memenuhi kebutuhan Belanda untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengemban pabrik gula yang tersebar di seluruh Indonesia.
- Tujuan Himatek sebagai Harapan Chang :
  1. Ikut mengupayakan tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran ilmu dan teknologi kimi di Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung
  2. Mengembangkan sikap profesionalisme mahasiswa Teknik Kimia sedini mungkin dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui ragam aktivitas Himpunn yang menunjang program himpunan ke arah pembinaan profesi Teknik Kimia
  3. Memberikan corak bagi dinamika dunia kemahasiswaan di Indonesia dengan mempertahankan sikap kritis, rasional, terbuka, mental kepeloporan dan idealisme dalam menghadapi segala permasalahan bangsa dan negara.
- Budaya Himatek : Integritas, Apresasi, Standar yang tinggi, dan Kajian.
- Atribut Jaket Himpunan dan Makna : 
  1. Warna jaket hitam, berarti netral
  2. Di lengan kanan terdapat lambang HIMATEK-ITB, berarti menegaskan identitas Himatek ITB
  3. Dwi garis putih melambangkan profesionalisme dan harmonis
  4. Bentuk atribut oval menggambarkan suatu dunia
  5. Tulisan CHE berarti Chemical Engineering
  6. Lambang Ganesha berarti Himatek  ITB merupakan bagian dari ITB
  7. Warna emas pada CHE berarti ilmu yang berharga
  8. Tulisan CHE berbentuk pipa berarti keprofesian.

POS 11 (Kesekjenan)
- Sekjen : Kak Ryan B F (13013011)
- Fungsi : Menjaga sistem kesekretariatan
- Anggota dan Sistem :
  1. Kak Nisa (!3013091) sebagai Bendahara mengurusi Keuangan
  2. Kak Puput Cahyaning (13013103) sebagai Sekretaris mengurusi sistem pengarsipan dan dokum, hitam di atas putih
  3. Kak Karina Dewi (13013012) sebagai Manager Acara & Proses mengurusi sistem Penjadwalan
  4. Kak Unang sebagai Badan RT mengurusi sistem Inventaris
  5. Kak Marchell (13013013) sebagai Divisi Medkominfo mengurusi sistem Informasi

POS 12 (Badan Perwalian Anggota)
- Berada di bawah naungan naungan RA dan sejajar posisinya dengan BP dan Badan Senator
- Ketua BPA : Kak Afifa Husna (13013023)
- Proker : 1. Pemilu untuk memilih Ketua Himpunan dan Senator
                2. Mengadakan Rapat Anggota
- Kewajiban Anggota Himatek :
  1. Wajib membayar iuran rutin sebesar Rp 5000,00 per bulan
  2. Melaksanakan asas himpunan
  3. Melaksanakan AD/ART dan tunduk pada RA
  4. Berperan aktif dalam kegiatan himpunan, seperti mengikuti RA
- Hak Anggota Himatek : 
  1. Mengadakan kegiatan yang sifatnya membangun diri
  2. Membangun anggota BPA dan Ketua Himpunan
  3. Dipilih menjadi anggota BPA dan Ketua Himpunan
  4. Mencantumkan diri atau dipilih menjadi anggota Badan Pengurus
  5. Meminta diadakannya RA sesuai dengan ketentuan AD/ART
  6. Mendapat pelayanan yang sama dari fasilitas yang ada di himpunan
  7. Mengajukan saran dan pendapat kepada BP kapanpun dan dimanapun

POS 130 (Badan Senator)
- Posisi sejajar dengan BPA dan BP
- Senator Himatek ITB 2016/2017 : Kak  Azka Andhika L (13013059)
- Bidang Senator terbagi menjadi dua bagian yaitu Senator dan Tim Senator
-  Ketua Tim Senator L : Muhammad Amin Zaim (13014070)
- Proker : 1. Buletin Badan Senior
                2. Piket Senator

                




  

Senin, 08 Agustus 2016

Resume PPAB HIMATEK ITB 2016 Day 1

Pada hari Senin 8 Agustus 2016, kami para calon anggota HIMATEK (Himpunan  Mahasiswa Teknik Kimia) mengikuti rangkaian acara PPAB Day 1. Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB di selasar TVST. Awalnya kami dikumpulkan dan diatur berbaris 12 banjar untuk selanjutnya dilakukan mobilisasi ke Labtek Biru dengan posisi barisan 18 banjar ke belakang dengan Danlap yaitu kak Ana sebagai pusatnya. PPAB kali ini diawali dengan cek spek yang dipimpin oleh Husni Radiyan (TK-084) dan Faqih Mualim (TK-022). Dalam cek spek kali ini lebih dari 50% tidak membawa spek secara lengkap dan harus dipisahkan dari barisan menuju ke tadis untuk kemudian dijelaskan konsekuensi kesalahan spek yang dilakukan. 

Setelah cek spek selesai, barisan kami dibagi menjadi bagian yaitu barisan untuk mahasiswa Teknik  Kimia, dan barisan satu lagi berisi mahasiswa Teknik Pangan serta Teknik Bioenergi dan Kemurgi. Selanjutnya masing-masing barisan tersebut dimobilisasi ke ruangan kelas untuk mengikuti seminar oleh staff pengajar yang berisi materi pembagian sub jurusan serta gambaran umum berkuliah di masing-masing program studi. Dalam seminar kali ini terdapat tiga narasumber yang berbicara di antaranya Bp I Dewa Gede Arsa  Putrawan selaku ketua prodi Teknik Kimia, Bapak Dwiwahju Sasongko selaku dosen pengajar prodi Teknik Kimia, dan Ibu Peni Pujiastuti selaku dosen pengajar sub jurusan Bioproses. Dalam seminar ini saya makin mengetahui secara lebih jelas mengenai masing-masing sub jurusan yang ada di TK, diantaranya Teknologi Kimia (TKU) dan Bioproses (BP). Selain itu banyak pesan yang disampaikan oeh masing-masing pembicara supaya selalu semangat menjalani perkuliahan di ITB khususnya jurusan Teknik Kimia.

Sekitar pukul 11.00 acara seminar telah selesai. Selanjutnya seluruh peserta PPAB dimobilisasi ke halaman Lab Pilot dan baris sesuai kelompok mentoring masing-masing dan selanjutnya dimobilisasi lagi ke wilayah mentoring masing-masing. Saya, kelompok 7 mentoring bersama Kak Nikita dan Kak Erick di selasar Oktagon. Di sana kami dijelaskan tentang mata kuliah yang nantinya akan kami ambil di semester 3 hingga 8. Mulai dari mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan terpaket prodi, mata kuliah pilihan bebas prodi, hingga mata kuliah pilihan luar prodi. Kami juga dijelaskan tentang makul requirements, yaitu makul wajib yang berhubungan di tiap jenjang semester, dengan rincian sebagai berikut :
Semester 3 : Statistika Teknik Kimia & Kimia  Organik
Semester 4 : MPA (Metode Pengukuran dan Analisis)
Semester 5 : Labtek I
Semester 6 : Labtek II
Semester 7 : Penelitian I
Semester 8 : Penelitian II
Jadi, di antara mata kuliah wajib di atas diusahakan tidak boleh ada satupun yang mengulang. Karena jika mengulang satu makul, maka mahasiswa tersebut harus menerima konsekuensi kelulusan tidak tepat waktu.

Setelah mentoring selesai pada pukul 11.45, kami diberi waktu beristirahat sejenak untuk makan siang sesuai spek yang dibawa masing-masing peserta. Pada pukul 12.00 kami dimobilisasi ke lab Pilot untuk selanjutnya dimobilisasi kembali ke Masjid Batan untuk menjalankan sholat dzuhur bagi yang menjalankan.

Lalu, pada pukul 12:30 para peserta PPAB Himatek dimobilisasi ke ruang seminar dengan pemisahan mahasiswa TK dengan mahasiswa PG dan TB. Dalam seminar kali ini terdapat 4 pembicara, di ataranya Kak Samuel Zefanya (Ketua ITB In Move 2016) yang menjelaskan tentang rangkaian ITB In Move serta semangat berinovasi bagi mahasiswa, Kak Ibrahim Aji yang menjelaskan tentang Techno Preneurship, Kak Rhesa Avila Zainal (Ketua Himatek 2015/2016) yang menjelaskan tentang realitas bangsa Indonesia, dan terakhir ada Kak Muhammad Luthfi (Senator Himatek 2015/2016) yang menjelaskan tentang peran senator serta lembaga KM-ITB.

Setelah acara seminar selesai, peserta PPAB yang beragama Islam kembali dimobilisasi ke Masjid Batan untuk melaksanakan shalat Ashar. Dan setelah selesai, kami kembali menuju ke Lab Pilot untuk mengevaluasi dan mereview materi rangkaian PPAB hari ini. Namun sebelum itu, kami melakukan olahraga lari keliling ITB sambil menyanyikan lagu angkatan untuk membakar semangat peserta. Pada hari pertama ini ada banyak evaluasi yang disampaikan oleh panitia, di antaranya adalah peserta PPAB Himatek 2016 masih belum menunjukkan performa terbaiknya karena belum ada konfirmasi kehadiran yang jelas serta pergerakan PBB masih lambat. Selain itu pada saat seminar berlangsung, banyak peserta yang memainkan gadget ataupun tidur. Bahkan tugas-tugas yang diberikan pada hari Sabtu (6 Agustus 2016) juga belum terselesaikan dengan baik, misalnya tugas wawancara absorber, hanya 7 orang yang sudah melengkapi 150 wawancara sedangkan lainnya masih sangat kurang. Selain itu untuk tugas konsekuensi ketidakhadiran yang izin tidak sesuai SOP, banyak dari peserta yang belum mengerjakannya sesuai spesifikasi yang telah diberikan.

Namun, kami, peserta PPAB Himatek ITB 2016 berjanji untuk menunjukkan performa yang lebih baik pada interaksi selanjutnya dan tidak mengecewakan panitia yang telah merancang kegiatan dengan sebaik mungkin. Kami juga berupaya untuk saling mengikat para peserta supaya lebih muncul rasa kekeluargaan dari satu angkatan sehingga mampu berkolaborasi satu sama lain.

Selasa, 10 Mei 2016

Salam dari MABA

Tanggal 9 Mei 2016, hari yang menggemparkan seluruh siswa SMA kelas tiga. Entah bagaimanapun, tanggal itu benar-benar bersejarah bagi saya. Sekejap membawa kenangan setahun silam. Ya, saya tahu bagaimana rasanya menunggu detik-detik pengumuman yang tiba-tiba membuat sekujur tubuh kaku dan tangan tak henti-hentinya mengepal karena kedinginan walaupun cuaca sedang menyengat siang itu. Dengan berdebar kubuka situs snmptn.ac.id dan kumasukkan nomor pendaftaran serta tanggal lahir saya. Alhamdulillah semuanya berjalan mulus, saya diterima di salah satu kampus terbaik bangsa, bernama Institut Teknologi Bandung. Merupakan suatu anugerah dan penghargaan yang sangat besar bagi saya untuk bergabung dengan manusia-manusia jenius dari seluruh penjuru kota maupun desa yang disatukan dalam sebuah kampus Ganesha. Tak henti-hentinya saya mengucapkan syukur kepada Sang Maha Kuasa.

Namun, yang sedikit mengganjal adalah banyak orang menanyakan, "Mbak Malikah kok nggak ambil kedokteran?", "Mal teknik keras lho", "Mbak tadi ketrima dimana? FTI? Itu apa? Oh Teknik Industri ya?", "Bandung jauh lho Mal nanti kamu pasti nangis terus", "Di sana pergaulannya serem padahal", "Masakannya pedes-pedes nggak ada yang manis nanti kamu nggak kerasan lho", "Kok cewek masuk teknik? Mau kerja di pabrik/perusahaan? Anaknya nggak keurus lho, Mal." Pokoknya macam-macam komentar dari orang-orang ketika tahu saya diterima di  FTI ITB. Baik, saya akan menjelaskan satu demi satu.

Yang pertama, FTI itu Fakultas Teknologi Industri, hehe, bukan Teknik Industri. Nah jadi untuk yang belum tahu infonya, di ITB ini ada sistem TPB alias Tahap Persiapan Bersama yang masih dibagi per fakultas, bukan per jurusan. Nah kalau saya masuknya di Fakultas Teknologi Industri, dan di semester 3 nanti mulai dibagi menjadi 6 jurusan yaitu : Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Industri, Manajemen Rekayasa Industri, Bioenergi dan Kemurgi, serta Teknik Pangan. Di fakultas ini, saya bertemu dengan segala macam manusia. Yang hobinya tidur di kelas tapi nilainya sempurna, ada. Yang tiap hari ngambis ke perpus, ada. Yang sukanya jualan makanan di kelas, ada. Yang nggak pernah mandi tiap kuliah, ada. Yang pinter tapi anti sosial, ada. Yang sukanya duduk di deret paling depan, ada. Yang tiap hari telat, juga ada. Semuanya ada di sini. Saya sangat bersyukur bisa berteman dengan mereka. Saya bersyukur menjadi bagian dari angkatan FTI 2015! :)

Kedua, alasan saya untuk tidak masuk kedokteran. Dulu sempat bimbang saat mengisi entri perkuliahan. Sejak SMA kelas X, Ayah saya selalu berpesan, "Dek, kamu itu cocoknya di kedokteran karna kamu mudah berkomunikasi dengan orang-orang, kamu suka anak kecil, dan kamu nggak tegaan...". Tapi, saya tidak menyukai pelajaran biologi. Apalagi saya takut sekali dengan darah, bisa gemetaran saya lihatnya, Akhirnya semua keluh kesah itu saya ceritakan ke guru BK. Beliau bilang "Ayah kamu benar. Tapi kalau kamu merasa itu bukan jalanmu, cari sampai ketemu. Kamu suka di teknik? Tidak masalah. Asal kamu suka dan merasa nyaman, kenapa tidak?". Saya sempat mencoba untuk menyukai pelajaran biologi dan mencoba berani saat melihat darah dan segala macam hal yang menjijikkan di dunia kedokteran. Namun, semuanya sia-sia. Saya merasa tidak ditakdirkan untuk menjadi seorang dokter. Akhirnya saya kukuh dengan pilihan saya sejak kelas dua SMP dulu, yaitu Teknik Kimia. Aamiin. Oh iya, saat mengisi entri di SNMPTN dulu saya menangis sejadi-jadinya siang serta malam. Galau tidak karuan antara mengikuti kata orang tua atau kata hati. Namun alhamdulillah setelah shalat istikharah saya mendapatkan titik terang dan sampailah saya di Institut ini.

Oh iya karena banyak teman-teman serta adek kelas yang menanyakan perihal perkuliahan di sini, saya ingin membeberkan semuanya, Ya, kuliah di perteknikan memang keras karena kami dituntut untuk memberikan pemikiran terbaik yang kami punya. Selain itu karena memang kebanyakan lulusan dari mahasiswa ITB bekerja di lapangan seperti perusahaan, pabrik, dan lain-lain. Intinya terjun langsung di kehidupan yang cukup keras nantinya. Tapi di sinilah saya belajar banyak hal. Saya mulai keluar dari comfort zone saya untuk terbiasa dengan hal-hal perkuliahan yang sangat jauh berbeda ketimbang dunia SMA. Saya belajar menjadi mahasiswa, seorang siswa dengan segala ke"maha"annya. Seorang siswa yang dituntut lebih. Seorang siswa yang sudah mulai ikut campur urusan bangsa. Seorang siswa yang mulai dipaksa dewasa pemikirannya serta lebih besar jiwa kemandiriannya. Tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Semuanya membutuhkan proses yang tak begitu saja berhasil. Di sini saya mulai memahami arti kegagalan yang justru memacu semangat dan gairah saya untuk memperbaikinya. Dan di sini saya mulai merasa ilmu yang saya punya sangat sangat sangat sedikit. Saya harus banyak belajar dan membaca untuk memperoleh pengetahuan dari manapun, siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Kalau masalah prospek kerja, FTI ini sangat banyak peluangnya karena sangat banyak inovasi yang lahir dari pemikiran mahasiswa mahasiswinya. Di Teknik Kimia, kita akan belajar tentang proses dari bahan mentah menjadi sesuatu yang bernilai namun tetap merujuk pada keekonomisannya. Prospeknya sangat luas, bisa bekerja di perusahaan minyak, makanan, kosmetik, mineral, bahan bakar, tekstil, farmasi, dan masih banyak lagi. Di Teknik Fisika, kita akan belajar tentang pengaplikasian ilmu fisika yang telah kita pelajari. Misalnya memanfaatkan sinyal gelombang otak sebagai pengatur gerak kursi roda, pemanfaatan sinyal laser, pengaturan lighting, pembuatan angklung yang digerakkan oleh robot, instrumentasi, otomasi, dan lain-lain. Di Teknik Industri, mahasiswa akan belajar untuk mengintegrasi manusia serta mesin secara holistik. Dan di Manajemen Rekayasa Industri, mahasiswa akan mempelajari tentang desain dan marketing. Intinya semua jurusan di FTI saling berhubungan satu sama lain dan akan saling membutuhkan di dunia kerja nantinya.

Kalau saya sendiri sih pengennya jadi dosen, biar anak sama suaminya keurus, hehe. Kalau jadi wanita kantoran atau bekerja di perusahaan takutnya berangkat pagi pulang malam. Diam-diam saya ini mengamati teman-teman SMA saya yang latar belakang orang tuanya berbeda. Tak sedikit yang kurang perhatian karena memang hanya sedikit waktu yang ada bagi mereka untuk bertemu orang tuanya setiap hari. Saya tidak ingin menjadi ibu yang seperti itu. Anak adalah titipan, jadi harus dijaga dan diasuh dengan sebaik-baiknya.

Nah kalau masalah kuliahnya di Bandung yang katanya jauh, pergaulannya nggak bener, apa-apa mahal, dan segala hal yang dikhawatirkan, eits jangan salah. Selama dua semester saya kuliah, benar-benar merasa nyaman hidup di kota kembang yang lebih dingin dibandingkan di Solo ataupun Gemolong. Bahkan masyarakat di sini ternyata sangat ramah. Ketika saya keluar dari kos dan menuju ke kampus, saya selalu disapa dengan senyum oleh ibu-ibu yang sedang berbelanja di tukang sayur keliling, ataupun sedang menggendong dan menyuapi makanan untuk bayi kecilnya. Pemandangan tiap pagi juga diisi dengan seorang ayah yang memboncengkan anaknya ke sekolah. Semua itu mengembalikan memori saya tentang kehidupan masa kecil. Terkadang saya meneteskan air mata yang dengan cepat saya usap dan dengan tetap tegar berjalan riang menuju kampus.

Di kampus ini, saya juga mengikuti pengabdian desa sehingga saya bisa terjun langsung ke masyarakat. Misalnya, pada tanggal 5 Maret lalu, Gamifti (Keluarga Mahasiswa Islam FTI) mengadakan kunjungan ke SLB Cicendo. Di sana, kami bertemu dengan anak-anak yang mengalami disabilitas, yaitu tunarungu. Walaupun begitu, mereka tetap tersenyum dan membuat kami semua dengan penuh haru mensyukuri segala hal yang telah kami punya. Saat ditanya cita-citanya jadi apa, mereka menulis "Saya ingin menjadi orang sukses", "Saya ingin membahagiakan orang-tua", "Saya ingin bekerja untuk keluarga saya", dan masih banyak lagi. Saya jadi ingat salah satu ayat yang diulang-ulang di Surah Ar-Rahman : "Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?". Lalu pada tanggal 10 April, tim Mozaik melakukan pengabdian desa di salah satu desa Sekejolang Ciburial Cimenyan, Bandung. Di sana kami berkenalan dengan warga sekitar serta bermain dengan anak-anak kecil. Alhamdulillah.

Oh iya ada satu hal lagi yang saya suka dari ITB. Saya tetap masih bisa menggeluti hobi saya, karena kampus ini menyediakan piano di Gedung SR, dan juga di Kresna (depan Gedung SBM). Kalau lagi jenuh saya biasanya mampir buat main piano di Gedung SR, karena suasananya sangat sunyi. 

Mm kalau ngomongin soal makanan, makanan di Bandung enak-enak lho ternyata. Dan harganya masih cukup bersahabat dengan kondisi kantong mahasiswa. Kalau makanan favorit saya tetep jatuh pada kuro-kuro, mi aceh, serta bubur kacang ijo yang tiap pagi selalu memanggil pelanggannya dengan memukul-mukul mangkok bergambar ayam jago. Kalau sudah bosan dan malas keluar kosan, saya mencoba resep masakan di tumblr. Ya lumayan lah, saya sudah bisa memasak martabak manis, kwetiaw, sup, cilok, dan banyak lagi. Hitung-hitung sekalian pemantasan diri *eh*.

Nah, ternyata merantau di kota orang tak seburuk yang dibayangkan, kan? Tergantung diri kita masing-masing. Kalau kita masih bisa bersyukur dan mengambil sisi baiknya, insya Allah segalanya akan dilancarkan oleh Allah. Aamiin. Dan yang paling penting jadilah dewasa, dimanapun kamu berada. Walaupun jauh dari orang tua, kita tetap harus selalu mengawasi diri kita sendiri. Dan oh iya, jangan lupa telfon orang tua secara berkala ya buat kamu yang sedang merantau! Rindu, pasti :)

Salam rindu,
Maba ITB 2015,
Malikah.